📘 قراءة كتاب TUNTUNAN THAHARAH DAN SHALAT أونلاين
Daftar Isi 3
Bagian Pertama: 4
1. Praktek Shalat Nabi r 5
2. Wajibnya Melaksanakan Shalat
Berjama'ah 20
Bagian Kedua: Tuntunan thaharah &
Shalat 28
1. Wudhu' 29
Tata Cara Wudhu' 29
2. Mandi 31
Tata Cara mandi 31
3. Tayammum 32
Tata Cara Tayammum 32
4. Shalat 33
Tata Cara Shalat 33
Yang Dimakruhkan Dalam Shalat 40
Yang Membatalkan Shalat 40
Yang Mengharuskan Sujud Sahwi 41
5. Thaharah Orang Yang Sakit 44
6. Shalat Orang Yang Sakit 47
Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz
rahimahullah, ditujukan kepada setiap orang yang
menginginkan shalatnya sebagaimana yang
dilakukan Rasulullah r, sesuai dengan sabdanya
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat
aku shalat” (HR. Bukhari)
Adapun rincian praktek shalat Nabi r yang
harus kita ikuti adalah:
1. Menyempurnakan wudhu, yakni berwudhu
seperti yang diperintahkan Allah U dalam firman-
Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki ” (Q.S; Al Maidah: 6).
“shalat tidak diterima (tidak sah) bila tanpa
bersuci”
2.Menghadap ke kiblat (Ka’bah) dimanapun
berada, dengan seluruh badan, dengan niat dalam
hati melakukan shalat yang hendak dikerjakan, baik
shalat fardhu maupun shalat sunnat.
Niat tidak perlu diucapkan dengan lisan karena
hal itu tidak dianjurkan dan tidak pernah
dicontohkan oleh Nabi r, dan juga para shahabat y
tidak pernah melafadzkan dengan lisan mereka.
Nabi Muhammad r menyunahkan agar kita
ketika hendak shalat untuk membuat sutrah
(batasan) sebagai tempat shalat, baik ketika kita
sebagai imam maupun shalat sendirian.
3.Takbiratul ihram dengan mengucapkan
“Allahu Akbar” dengan menatap ke tempat sujud.
4.Mengangkat tangan ketika takbir setinggi
pundak atau sejajar telinga.
5.Meletakkan kedua tangan di atas dada.
Telapak tangan kanan berada di atas punggung
telapak tangan kiri. Ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Wa'il bin Hujr dan Qubaishah bin
Halab At Tha'i dari bapaknya y.
6.Disunnahkan membaca do’a istiftah
(pembukaan) yaitu:
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari segala dosa-
dosaku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara
timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari
segala dosa-dosaku seperti dibersihkannya kain putih
dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari segala dosa-
dosaku dengan air, es dan embun”.
Selain do’a di atas, boleh juga membaca do’a:
“Maha suci Engkau, ya Allah. Aku memuji-Mu
dengan pujian-Mu, Maha berkah Asma-Mu, Maha
tinggi kebesaran-Mu, dan tiada Ilah (yang berhak
disembah) selain Engkau.”
Kemudian membaca ta’awwudz:
serta surat Al Fatihah, karena Rasulullah r
pernah bersabda:
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca
fatihatul Kitab.”
Setelah membaca surat Al Fatihah, ucapkanlah
“Aamiin” dengan suara keras dalam shalat jahriyah
(shalat yang bacaannya dikeraskan/ disuarakan).
Setelah itu bacalah salah satu surat dari Al Qur’an
yang dihafal (yang mudah).
7.Ruku’ dengan membaca takbir serta
mengangkat kedua tangan setinggi pundak atau
sejajar telinga. Lalu sejajarkan kepala dengan
punggung, dan letakkan kedua tangan di atas kedua
lutut, dan renggangkan jari-jari, dan berada pada
posisi tuma’ninah (menenangkan badan) dalam
ruku’, dan mengucapkan:
Buku ini menjelaskan tentang tuntunan caracara bersuci juga, kemudian dilanjutkan pembahasan tentang bagaimana praktek shalat Nabi SAW sebagai tuntunan seorang muslim dan juga menjelaskan tatacara shalat bagi orang yang sakit.
سنة النشر : 2007م / 1428هـ .
حجم الكتاب عند التحميل : 224.9 كيلوبايت .
نوع الكتاب : pdf.
عداد القراءة:
اذا اعجبك الكتاب فضلاً اضغط على أعجبني و يمكنك تحميله من هنا:
شكرًا لمساهمتكم
شكراً لمساهمتكم معنا في الإرتقاء بمستوى المكتبة ، يمكنكم االتبليغ عن اخطاء او سوء اختيار للكتب وتصنيفها ومحتواها ، أو كتاب يُمنع نشره ، او محمي بحقوق طبع ونشر ، فضلاً قم بالتبليغ عن الكتاب المُخالف:
قبل تحميل الكتاب ..
يجب ان يتوفر لديكم برنامج تشغيل وقراءة ملفات pdf
يمكن تحميلة من هنا 'http://get.adobe.com/reader/'