📘 قراءة كتاب Sebab Sebab Perpecahan Umat dan Cara Penanggulangannya أونلاين
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kami memuji-Nya, memohon pertolongan
dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa-
jiwa kami dan dari keburukan amal-amal kami. Siapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada
seorangpun yang dapat menyesatkannya. Siapa disesatkan-Nya, niscaya tiada seorangpun
yang dapat memberinya hidayah. Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Yang berfirman dalam kitab-
Nya.
"Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia;
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan
kamu dari jalan-Nya" [Al-An'am : 153]
Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Yang telah memperingatkan
umat dari musibah yang bakal terjadi, yakni bid'ah dan perpecahan, dalam sabda beliau.
"Artinya : Kalian akan mengikuti umat-umat terdahulu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta. Sehingga sekiranya mereka masuk lubang biawak, kalian pasti mengikutinya" [Hadits
Riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
Wa ba'du
Topik utama yang harus dianggkat dan dibahas oleh para ahli ilmu dan para penuntut ilmu
sekarang ini dalah masalah "perpecahan umat!" Mafhumnya, etiologi serta solusinya. Masalah
ini sangat perlu diketahui segenap kaum muslimin, lebih-lebih bagi para penuntut ilmu. Apalagi
di zaman sekarang ini kelompok-kelompok ahli bid'ah mulai mengembangkan sayapnya. Hawa
nafsu semakin menggila hingga menguasai manusia. Sehingga kejahatan dan kemunafikan
merajalela ke segala penjuru.
Benar! Sekalipun majlis-majlis ilmu menjamur di mana-mana, namun bid'ah-bid'ah juga
semakin berkembang pesat. Memang pada hari ini ilmu banyak disebar, namun banyak yang
tidak mendapat berkah dan faidah dari ilmunya. Barangkali karena ia menuntut ilmu tidak dari
sumber aslinya, yaitu tidak mengacu kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah serta atsar para imam
yang dijadikan panutan yang tersebar dalam karya-karya mereka. Atau barangkali mereka
menimbanya bukan dari ahli ilmu, atau tidak mengikuti manhaj ahli ilmu dan ahli fiqih dalam
menuntut ilmu.
Meskipun sarana menuntut ilmu terbuka luas pada hari ini, namun nikmat tersebut justru
berdampak negatif terhadap banyak orang. Mereka menjadi tergesa-gesa dalam menimba ilmu
tidak sebagaimana mestinya! Di samping mereka merasa cukup tanpa harus belajar kepada
para ulama. Tentu saja itu termasuk ilmu yang tidak bermanfaat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam telah berlindung diri dari hal semacam itu.[[1]]
Ilmu yang mendatangkan berkah hanyalah ilmu yang direngguk dari ulama. Itulah pedoman
utama yang merupakan jalan orang-orang yang beriman. Adapun hanya mencukupkan
menuntut ilmu melalui sarana-sarana (seperti buku dan kaset) belaka, tentu manfaatnya hanya
sedikit. Hal itu juga bisa menjadi katalisator munculnya bid'ah dan penyimpangan pemikiran
serta perpecahan dan perselisihan dalam agama.
Maka dari itu, topik kita kali ini seputar perpecahan umat, mafhum, etiologi dan solusinya.
Pembahasan kali ini akan kami rangkum dalam lima pokok permasalahan [akan disalin dalam
beberapa nomor -peny]
[1] Dalam sebuah hadits riwayat, Muslim dari Zaid bin Arqam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata dalam do'anya : 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat'. Lihat
Shahih Muslim kitab Adz-Dzikr hadits no. 2723
Membedakan antara perpecahan dan perselisihan termasuk perkara yang
sangat penting. Para ahli ilmu seyogyanya memperhatikan masalah ini lebih banyak
lagi. Karena mayoritas manusia -terlebih para du'at dan sebagian penuntut ilmu yang
belum matang dalam medalami ilmu agama- tidak dapat membedakan antara
permasalahan khilafiyah dengan perpecahan! Kelirunya, sebagian mereka menerapkan
sanksi hukum akibat perpecahan dalam masalah-masalah ikhtilaf.
Ini merupakan kekeliruan yang sangat fatal. Penyebabnya tidak lain karena tidak tahu
tentang hakikat perpecahan, kapankah perbedaan itu disebut perpecahan? Bagaimana
terjadinya perpecahan? Siapakah yang berhak memvonis bahwa seseorang atau
kelompok tertentu telah memecah dari jama'ah?
Oleh sebab itu, sudah sewajarnya mengetahui perbedaan antara perpecahan dan
perselisihan. Ada lima perbedaan yang kami angkat sebagai contoh.
Pertama : Perpecahan adalah bentuk perselisihan yang sangat tajam. Bahkan dapat
dikatakan sebagai buah dari perselisihan. Banyak sekali kasus yang membawa
perselisihan ke muara perpecahan ! Meski kadang kala perselisihan tidak mesti
berujung kepada perpecahan. Jadi, perpecahan adalah sesuatu yang lebih dari
sekedar perselisihan. Dan sudah barang tentu, tidak semua ikhtilaf (perselisihan)
disebut perpecahan. Maka dapat kita katakan :
Kedua : Tidak semua ikhtilaf disebut perpecahan ! Namun setiap perpecahan sudah
pasti ikhtilaf! Banyak sekali persoalan yang diperdebatkan kaum muslimin termasuk
kategori ikhtilaf, dimana masing-masing pihak yang berbeda pendapat tidak boleh
memvonis kafir atau mengeluarkan salah satu pihak dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Ketiga : Perpecahan hanya terjadi pada permasalahan prinsipil, yaitu masalah
ushuluddin yang tidak boleh diperselisihkan. Yakni masalah-masalah ushuluddin yang
ditetapkan oleh nash yang qath'i, ijma atau sesuatu yang telah disepakati sebagai
manhaj (pedoman operasional) Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Siapa saja yang
menyelisihi masalah di atas, maka ia termasuk orang yang berpecah dari Al-Jama'ah.
Adapun selain itu, masih tergolong perkara ikhtilaf.
Jadi, ikhtilaf hanya terjadi dalam masalah-masalah yang secara tabiat boleh berbeda
pendapat dan boleh berijtihad yang mana seseorang memiliki hak berpendapat, atau
masalah-masalah yang mungkin tidak diketahui sebagian orang, atau ada unsur
paksaan dan takwil. Yakni pada masalah-masalah furu' dan ijtihad, bukan masalah
ushuluddin. Bahkan juga sebagian kesalahan dalam persoalan ushuluddin yang masih
bisa ditolerir menurut alim ulama yang terpercaya. Seperti halnya beberapa persoalan
aqidah yang disepakati dasar-dasarnya namun diperselisihkan rincian furu'nya,
misalnya masalah isra' dan mi'raj yang disepakati kebenarannya, namun
diperselisihkan apakah dalam mi'raj tersebut Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
melihat Rabb Ta'ala dengan mata kepala atau mata hati ?
Keempat : Ikhtilaf bersumber dari sebuah iijtihad yang disertai niat yang lurus. Dalam
hal ini, mujtahid yang keliru mendapat satu pahala karena niatnya yang jujur mencari
kebenaran. Sementara mujtahid yang benar mendapat pahala lebih banyak lagi.
Kadang kala pihak yang salah juga pantas dipuji atas ijtihadnya. Adapun bila ikhtilaf
tersebut bermuara kepada perpecahan, tidak syak lagi hal itu tercela.
Sementara perpecahan yang tidak berpangkal dari ijtihad atau niat yang tulus.
Pelakunya sama sekali tidak mendapat pahala bahkan mendapat cela dan dosa. Maka
dapat kita katakan bahwa perpecahan itu berpangkal dari bid'ah, menuruti hawa nafsu,
taqlid buta dan kejahilan.
Kelima : Perpecahan tidak terlepas dari ancaman dan siksa serta kebinasaan. Tidak
demikian halnya dengan ikhtilaf walau bagaimanapun bentuk ikhtilaf yang terjadi
diantara kaum muslimin, baik akibat perbedaan dalam masalah-masalah ijtihadiyah,
atau akibat mengambil pendapat keliru yang masih bisa ditolerir, atau akibat memilih
pendapat yang salah karena ketidaktahuannya terhadap dalil-dalil sementara belum
ditegakkan hujjah atasnya, atau karena uzur, seperti dipaksa memilih pendapat yang
salah sementara orang lain tidak mengetahuinya, atau akibat kesalahan takwil yang
hanya dapat diketahui setelah ditegakkan hujjah.
Buku yang sangat bagus menjelaskan tentang perpecahan yang terjadi di kalangan umat islam serta penyebabpenyebabnya, menjelaskan tentang perbedaan antara perselisihan dan perpecahan, kemudian menyebutkan tokohtokoh ahli bid’ah, dan diakhiri dengan cara menghindari perpecahan dan antisipasinya .
سنة النشر : 2009م / 1430هـ .
حجم الكتاب عند التحميل : 281.6 كيلوبايت .
نوع الكتاب : pdf.
عداد القراءة:
اذا اعجبك الكتاب فضلاً اضغط على أعجبني و يمكنك تحميله من هنا:
شكرًا لمساهمتكم
شكراً لمساهمتكم معنا في الإرتقاء بمستوى المكتبة ، يمكنكم االتبليغ عن اخطاء او سوء اختيار للكتب وتصنيفها ومحتواها ، أو كتاب يُمنع نشره ، او محمي بحقوق طبع ونشر ، فضلاً قم بالتبليغ عن الكتاب المُخالف:
قبل تحميل الكتاب ..
يجب ان يتوفر لديكم برنامج تشغيل وقراءة ملفات pdf
يمكن تحميلة من هنا 'http://get.adobe.com/reader/'